COBIT 5



COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)
COBIT adalah framework matang , pertama kali dirilis pada tahun 1996 oleh Information System Audit and Control Association (ISACA). Edisi kedua muncul pada tahun 1998 , yang ketiga pada tahun 2000 , dan yang terakhir pada edisi keempat . sekarang COBIT dipublikasikan dengan nama ITGI(the IT Governance Institute).
COBIT adalah framework untuk informasi manajemen resiko IT atau lebih formal sebuah “kerangka kerja dan toolset pendukung yang memungkinkan manajer untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan pengendalian permasalahan teknis dan risiko bisnis”
COBIT didasarkan atas filosofi bahwa sumber daya IT membutuhkan pengelolaan untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya kepada organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Penguasaan IT yang efektif akan membantu untuk ,meyakinkan bahwa IT telah mendukung tujuan perusahaan ,mengoptimalkan investasi bisnis pada IT .
Tujuan COBIT adalah menyediakan model dasar yang memungkinkan pengembangan aturan yang jelas dan praktek yang baik dalam mengontrol informasi dalam suatu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya.
-Manajemen = dengan penerapan COBIT , manajemen dapat terbantu dalam proses penyeimbangan resiko dan pengendalian investasi dala lingkungan IT yang tidak dapat diprediksi.
-User = pengguna dapat menggunakan COBIT untuk memperoleh keyakinan atas layanan keamanan dan pengendalian IT yang disediakan oleh pihak internal atau pihak ketiga.
-Auditor = dengan penerapan COBIT ,auditor dapat memperoleh dukungan dalam opini yang dihasilkan dan/atau untuk memberikan saran kepada manajemen atas pengendalian internal yang ada.
1.Control Objectives : terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi (high-level control objectives) yang tercermin dalam 4 domain,yaitu : planning & organization , acquisition & implementation , delivery & support dan monitoring.
2. Audit Guidelines : berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengedalian yang bersifat rinci(detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance dan/atau saran perbaikan.
3.Management Guidelines : berisi arahan , baik secara umum maupun spesifik,mengenai apa saja yang mesti dilakukan.
COBIT melihat pengendalian dalam tiga dimensi berbeda yaitu sumber TI, proses TI ,dan kriteria informasi TI.
 
Proses assessment model adalah model pengukuran yang digunakan dalam cobit 5 , di cobit versi 4.1 dikenal dengan cobit maturity model. PAM di cobit 5 terbagi menjadi dua bagian , yang pertama adalah teknik pengukuran skala bertingkat (scale rating) yang digunakan untuk menilai bagian yang kedua yaitu dimensi prosws yang terdiri dari 5 dimensi prosws EDM,APO,BAI,DSS dan MEA.


COBIT 5 memegang 5 prinsip :
1.      Meeting stakeholder needs
Berguna untuk pendefinisian prioritas untuk implementasi, perbaikan, dan jaminan. Kebutuhan stakeholder diterjemahkan ke dalam goals cascade menjadi tujuan yang lebih spesifik, dapat ditindak lanjuti dan disesuaikan. , dalam konteks : Tujuan perusahaan (Enterprise Goal), Tujuan yang terkait IT (IT-related Goal), Tujuan yang akan dicapai enabler (Enabler Goal). Selain itu sistem tata kelola harus mempertimbangkan seluruh stakeholder ketika membuat keputusan mengenai penilaian manfaat, resource dan risiko.
2.      Covering the enterprise End to End
bermanfaat untuk mengintegrasikan tata kelola TI perusahaan kedalam tata kelola perusahaan. Sistem tata kelola TI yang diusung COBIT 5 dapat menyatu dengan sistem tata kelola perusahaan dengan mulus. Prinsip kedua ini juga meliputi semua fungsi dan proses yang dibutuhkan untuk mengatur dan mengelola TI perusahaan dimanapun informasi diproses. Dalam lingkup perusahaan, COBIT 5 menangani semua layanan TI internal maupun eksternal, dan juga proses bisnis internal dan eksternal.
3.      Applying a single intergrated framwork
sebagai penyelarasan diri dengan standar dan framework relevan lain, sehingga perusahaan memapu menggunakan COBIT 5 sebagai framework tata kelola umum dan integrator. Selain itu prinsip ini menyatukan semua pengetahuan yang sebelumnya tersebar dalam berbagai framework ISACA (COBIT, VAL IT, Risk IT, BMIS, ITAF, dll).
4.      Enabling a holistic approach  
yakni COBIT 5 memandang bahwa setiap enabler saling memperngaruhi satu sama lain dan menentukan apakah penerapan COBIT 5 akan berhasil.
5.      Separating governance from management
COBIT membuat perbedaan yang cukup jelas antara tata kelola dan manajemen. Kedua hal tersebut mencakup brbagai kegiatan yang berbeda, memerlukan struktur organisasi yang berbeda, dan melayani untuk tujuan yang berbeda pula.

Kelebihan COBIT :
1. Rahasia
2. Proteksi terhadap informasi yang sensitif dari akses yang tidak bertanggung jawab.
3. Integritas
4. Berhubungan dengan penyediaan informasi yang sesuai untuk manajemen.
5. Secara umum dapat dikatakan bahwa COBIT merupakan sebuah model tata kelola TI yang memberikan sebuah arahan yang lengkap mulai dari sistem mutu, perencanaan, manajemen proyek, keamanan, pengembangan dan pengelolaan layanan. Arahan dari COBIT kemudian didetailkan kembali oleh beberapa model framework sesuai dengan perkembangan keilmuan.

Kekurangan COBIT :
1. COBIT hanya memberikan panduan kendali dan tidak memberikan panduan implementasi operasional.
2. COBIT hanya berfokus pada kendali dan pengukuran.

Previous
Next Post »