Pengembangan organisasi dengan dukungan ICT

  
Indonesia, dengan sekitar 250 juta penduduknya pada tahun 2012 merupakan peringkat ke-4 negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia setelah China (1,3 M), India (1,2 M) dan AS (310 juta).  Pendapatan per kapita Indonesia saat ini terus tumbuh mencapai US$3.600 per tahun dan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), segmen pendapatan kelas menengah bertumbuh mencapai 56,7% dari populasi penduduk Indonesia. Indonesia, saat ini tidak lagi masuk dalam kategori negara berkembang namun sudah menjadi negara dengan pendapatan ekonomi menengah (emerging country).
Dengan jumlah penduduk sebesar itu dan tingkat pendapatan per kapita yang makin tinggi, Indonesia menduduki peringkat ke-8 negara pengguna internet terbanyak di dunia. Indonesia diperkirakan kini memiliki lebih dari 55 juta pengguna internet yang merupakan sekitar 22,4% dari total seluruh populasi Indonesia dan 2,4% dari seluruh pengguna internet di dunia. Tabel dan grafik yang bersumber dari Internet World Stats berikut ini akan menggambarkan hal tersebut.
 
Masyarakat sipil adalah salah satu dari tiga pilar tata kelola pembangunan, selain sektor pemerintah dan sektor swasta/bisnis. Arah dan ukuran keberhasilan pembangunan Indonesia sekarang ini akan sangat ditentukan seberapa besar irisan sinergi dapat diwujudkan bersama oleh tiga pihak pelaku pembangunan tersebut. Peran sektor masyarakat sipil di Indonesia menjadi sangat penting, karena kompleksitas permasalahan dan kondisi yang dihadapi membutuhkan ruang dialog yang cukup setara serta partisipasi aktif dari masyarakat.
Organisasi masyarakat sipil (selanjutnya akan disebut OMS) adalah organisasi sukarela, bersifat nirlaba dan independen, bergerak untuk mengumpulkan kekuatan terpadu demi tujuan yang sesuai dengan kepentingan anggota/konstituen dan kelompok-kelompok yang dibantunya dengan dilandasi nilai-nilai bersama.
Teknologi adalah alat organisasi untuk mencapai tujuan. Teknologi memungkinkan proses-proses dalam organisasi diselenggarakan dengan lebih efisien dan efektif. Dalam konteks TIK, infrastruktur teknologi akan mencakup tiga aspek sebagai berikut:
  • Ketersediaan komputer dan piranti lunak secara memadai,
  • Ketersediaan ‘jaringan’ yang menghubungkan komputer-komputer dalam organisasi,
  • Ketersediaan koneksi internet sebagai penghubung organisasi dengan dunia luar.
 
Ketersediaan sumber daya pendukung bagi pengoperasian TIK oleh OMS berarti:
  • Tingkat pemahaman, keterampilan dan keahlian sumber daya manusia secara memadai dalam penggunaan TIK,
  • Ketersediaan kebijakan dan sistem manajemen TIK dalam organisasi,
  • Ketersediaan dana pendukung yang cukup,
  • Ketersediaan sistem pendukung eksternal bagi penggunaan TIK.
Penggunaan TIK oleh OMS secara umum dapat dilakukan pada tiga area besar sebagai berikut:
  • Alat dan media komunikasi organisasi,
  • Pengembangan web organisasi,
  • Alat bantu kerja organisasi melalui penggunaan aplikasi, program atau piranti lunak tertentu.
 
IT mendukung perusahaan/organisasi di level
• Strategik
Relevan dengan target pencapaian jangka panjang dan bisnis secara keseluruhan
• Taktis
Diperlukan untuk mencapai rencana dan tujuan strategis dalam rangka melakukan perubahan menuju sukses
• Operasional
Proses dan aksi yang harus dilakukan sehari-hari untuk menjaga kinerja
 
MAKSIMALISASI PENGGUNAAN ICT BAGI PENGUATAN OMS:
USULAN KEGIATAN PROGRAM ICT4NGO
Bagian akhir ini akan menunjukkan potongan terpenting dari konsep dasar yang cukup singkat dan sederhana tentang upaya maksimalisasi penggunaan TIK bagi penguatan OMS di Indonesia.
Sebelumnya, pada awal paparan konsep, dokumen ini telah mencoba memetakan perkembangan TIK terkini, menggambarkan kondisi OMS di Indonesia di tengah perubahan pola dukungan global dan sembari mempertemukan kedua peta kondisi tersebut, mulai mengidentifikasi potensi luar biasa penggunaan TIK bagi penguatan OMS di Indonesia.
Sedang pada bagian tengah, dokumen ini secara sistematis mencoba membangun konstruksi pemahaman bersama mengenai bagaimana seharusnya tahapan penggunaan TIK diselenggarakan oleh masing-masing OMS di Indonesia. Pola siklus asesmen – perencanaan – implementasi haruslah dilakukan dengan tetap menimbang kesiapan setiap aspek organisasi dan tingkat kedewasaan serta tingkat transformasi organisasi.
Maka pada bagian akhir dokumen ini, akan diuraikan mengenai usulan rangkaian kegiatan dalam Program ICT4NGO yang bertujuan untuk mengoptimalisasi penggunaan dan pemanfaatan TIK bagi penguatan posisi dan peran OMS di Indonesia. Rangkaian kegiatan akan disusun dalam periode 3 tahun implementasi.
Program ICT4NGO hadir bukan semata bertujuan untuk mendorong penggunaan TIK oleh OMS di Indonesia. TIK ditempatkan sebagai alat intervensi program bagi tujuan yang lebih besar. Program ini juga bukan hanya mendorong penguatan tata kelola OMS. Program ini didedikasikan untuk ‘memaksa’ terjadinya pendefinisian ulang dan perubahan posisi dan peran OMS di Indonesia.

REFERENSI :
Previous
Next Post »